LiFi: Jaringan Internet Nirkabel Supercepat Berbasis Cahaya


WiFi mulai terasa lambat bagi Anda? Para ilmuwan dan peneliti dari berbagai kalangan terus mencari terobosan teknologi baru untuk mempercepat komunikasi nirkabel yang makin menjadi kebutuhan penting manusia. Salah satu pembatas dengan teknologi WiFi adalah pada media gelombang radio yang dipakai. Cahaya adalah medium alternatif yang diperkirakan dapat memecahkan keterbatasan tersebut.

Jaringan internet LiFi atau sistem transfer data supercepat nirkabel berbasis cahaya sedang dikembangkan para peneliti di Fraunhofer Heinrich Hertz, Jerman. LiFi atau Light Fidelity memiliki kegunaan seperti WiFi internet. Bedanya, jika WiFi menggunakan sinyal radio untuk mentransmisikan datanya, maka LiFi menggunakan cahaya dari bohlam lampu LED untuk mentransfer data. Dengan spektrum cahaya yang amat lebar, LiFi bisa meneruskan data dengan amat cepat. Tapi apakah tidak ada masalah buat indra visual?

LiFi adalah teknologi nirkabel seluler yang menggunakan cahaya dan bukan frekuensi radio untuk mengirimkan data. Teknologi ini didukung oleh ekosistem global perusahaan-perusahaan yang mendorong adopsi LiFi, generasi nirkabel masa depan yang siap berintegrasi tanpa batas ke dalam jaringan 5G. (purelifi.com)

Keuntungan besar LiFi adalah penggunaan cahaya memungkinkan koneksi LiFi terjadi hampir secara instan karena cahaya bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi. Ini menghasilkan transmisi data yang lebih cepat dan koneksi internet yang lebih cepat - sekitar 100 kali lebih cepat daripada kecepatan yang dapat dicapai oleh WiFi. (lifi.co)

Sinyal dari satu hotspot WiFi dapat menjangkau hingga puluhan meter. LiFi hanya terbatas pada kamar tunggal atau ruang tertutup lainnya. LiFi memang memecahkan beberapa masalah WiFi, seperti keamanan. Sinyal WiFi tersebar di semua tempat, dan dapat menimbulkan risiko keamanan. (informationweek.com)

Pada Oktober 2017, sistem LiFi-XC dirilis. Perangkat ini adalah sistem plug and play bersertifikat yang bekerja dengan perangkat USB dan cukup kecil untuk diintegrasikan ke laptop, tablet, atau alat pintar berikutnya. (lifi.co)

Sumber: DW Indonesia

Posting Komentar

0 Komentar