Saya dapat kesempatan untuk menelusuri sebagian kecil dari Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dalam waktu singkat kemarin. Kota ini dipimpin oleh seorang wanita, muda, cantik, atraktif dan tampak cukup agresif. Ini pertama kalinya bagi saya masuk ke suatu daerah yang dipimpin oleh wanita. Ada yang terasa beda, walau tidak banyak, apalagi saya hanya melihat kulit luarnya saja. Beda pertama tentu saja dari sisi kerapian dan kebersihannya. Dibanding kota saya di Kalimantan, kota ini jauh lebih rapi dan bersih. Kotanya bagus, walaupun hampir tidak ada bangunan besar nan mewah di daerah ini, namun karena rapi, bersih dan hijau, siapapun yang datang akan merasa nyaman.
Kemudian, dari soal kekuatan keuangan, tampak sekali bahwa kota ini tergolong pas-pasan, terutama bila dibanding daerah kaya seperti Kaltim. Pembangunan fisik tidak banyak, dinamika ekonomi juga biasa saja, namun penduduknya tampak riang dan santai. Dengan sedikitnya anggaran, mereka mampu secara tepat guna dan efisien mengelolanya. Di daerah saya, anggaran super berlimpah, tapi malah banyak salah urus dan malah tidak mampu mengangkat ekonomi secara keseluruhan. Inilah mungkin keunggulan daerah-daerah terpencil di Jawa. Efisien dan tentu saja less stress...
Saya kemudian masuk ke daerah pinggiran Karanganyar, menelusuri jalan berkelok-kelok menuju suatu desa kecil bernama XXX (lupa). Indah sekali, topografinya yang berbukit-bukit, terdapat banyak sawah bertingkat-tingkat diselingi hutan-hutan kecil berwarna-warni hijau, coklat, oranye (karena pas masuk "musim semi"). Uniknya, masuk hingga cukup jauh, jalanan aspal masih tetap bagus dan rapi. Disana-sini banyak dipasang baliho/poster besar bergammbar bupati cantik mereka yang "jualan" akte kelahiran gratis dan macam-macam layanan lain pemerintah daerah.
Enak juga punya bupati yang "enak dilihat" seperti itu. Saya tidak sampai mencari tahu sampai seberapa jauh masyarakat menyenangi pemimpinnya, tapi saya yakin pasti tingkat keberterimaan masyarakat terhadap bupati yang satu ini cukup tinggi, paling tidak bisa dilihat dari kemenangannya di Pilkada yang baru lalu.
Ini fenomena baru. Di sebuah kabupaten lain di Jawa Tengah, Kebumen, juga dipimpin oleh bupati wanita yang cantik. Bahkan bupati Kebumen ini baru saja melaju lebih jauh memenangi pemilihan gubernur Jawa Tengah sebagai wakil gubernur.
Mungkin masyarakat mulai bosan juga dengan permainan politik yang didominasi kaum pria. Dengan adanya teknologi digital printing yang sangat murah seperti saat ini, sungguh mudah menjual "kecantikan" seorang calon pimpinan wanita ke masyarakat luas yang "lugu" seperti di Karanganyar dan Kebumen.
Seperti yang saya alami di Karanganyar. Berjalan menelusuri jalan berkelok-kelok di pedalamannya, bosan melihat sawah, hutan dan rumah pedesaan, tiba-tiba di pengkolan jalan tersembul poster super besar bergambar bupati cantik yang tersenyum menawarkan layanan pemerintahan...
Siapa mau ikut Karanganyar?
Catatan:
Perjalanan ini saya lakukan dalam rangka mengantar saudara sepupu saya Anjar yang melakukan akad nikah di Karanganyar.
2 Komentar
klo mo wisata karanganyar saya mau dunk
ikutan........
ayo fiix in harga paket perjalanannya
gua mau juga ke tawangmangu, astano
giribngn... oke thnx
e-mail ke bentengku@ymail.com
mentel77@yahoo.com
klo mw lburan lagi saya ikut ya mas....
adn klo bisa kita saling tuker artikel tentang karanganyar....ya