Open Source Community

Saya bukan programmer komputer, pengetahuan programming saya sangat minim. Namun itu tidak membuat saya mundur untuk turut terlibat dalam salah satu fenomena baru di dunia kita: Kelompok kerja virtual berbasis "open source". Kelompok-kelompok ini bekerja 24 jam penuh dan menghasilkan produk yang sangat banyak serta mempunyai tingkat produktivitas sangat tinggi. Tidak ada masalah motivasi disini. Semua orang yang bekerja datang karena adanya "internal motivation", sesuatu yang sangat didambakan oleh para manajer perusahaan bisnis.

Coba sekali-sekali anda luangkan waktu untuk masuk ke situs seperti www.sourceforge.net dimana ribuan orang bekerja dalam ribuan proyek yang kesemua produk hasil karya mereka dapat kita ambil dan pakai secara gratis. Sulit untuk dibayangkan bagaimana hal ini bisa terjadi. Para programmer open source ini bekerja 24 jam karena mereka datang dari hampir semua belahan dunia. Mereka berkumpul karena punya kesamaan bahasa, bukan bahasa Inggris atau Prancis atau Cina, tapi bahasa PHP, Java, atau Perl, bahasa programming. Mereka berkumpul, berdiskusi, begadang 24 jam penuh, benar-benar 24 jam!

Namun hingga saat ini saya hanya sebatas pengguna aktif. Bayangkan, ribuan aplikasi komputer dengan berbagai kegunaan tersedia untuk di download setiap saat. Apabila anda tertarik dengan satu program, anda bisa pilih versi stabil, artinya versi ini sudah diuji coba dan diperbaiki oleh para pengembangnya. Namun versi ini biasanya ketinggalan zaman, mereka terus mengembangkan versi yang telah ada dengan terus-menerus memasukkan fasilitas baru dan script-script perbaikan yang masih tidak stabil, biasa disebut versi alpha atau beta. Kalau beruntung, versi percobaan ini pun cukup stabil dengan kandungan fasilitas yang paling mutakhir. Kalau ada error, tanggung sendiri. Tapi semua gratis bung!

Apa yang mereka cari? Kita musti mau menyelam ke kehidupan para "relawan" ini, yang bekerja untuk kemajuan dunia, untuk dapat mencari jawabannya. Kemasyhuran? Mungkin ya, mungkin tidak. Kekayaan? dari mana bisa kaya kalau barang jualannya dijual gratis. Yang jelas, hampir semua adalah kalangan anti-kemapanan. Kaum yang kesal kalau lihat Microsoft bisa kaya raya karena menjual sesuatu yang mereka pikir mustinya bisa diberikan gratis/murah ke masyarakat. Kita bisa mendapatkan aplikasi mahal dan super bagus seperti Microsoft Office dalam versi open source nya, contohnya adalah Open Office. Itu semua dibuat oleh kerja bareng komunitas.

Namun dunia open source ini indah, dunia yang "tulus" dan sangat produktif. Saya sendiri masih sedang berdiri di depan pintu rumah "mereka" ini, ingin sekali masuk, tapi masih belum sempat karena masih sibuk mencari sesuatu di dunia lain. Yang jelas, apapun kemampuan anda, anda bisa masuk ke dunia mereka, dunia penuh "sharing". Anda bisa ikut jadi penterjemah suatu aplikasi ke bahasa anda. Kalau Microsoft Windows versi bahasa Indonesia baru muncul tahun 2004, aplikasi apapun yang anda temukan di open source community, hampir pasti akan ada pilihan versi bahasa Indonesia dan paling tidak 30 bahasa lainnya (termasuk bahasa Jawa, Sunda dan bahkan Klingon, bahasa yang hanya ada di film Star Trek). Bagaimana bisa terjadi? Microsoft harus membayar tim ITB dg bayaran yang entah berapa untuk dapat menterjemahkan Windows. Di masyarakat open source, it's free. Anda juga bisa jadi pencoba aplikasi dan melaporkan error yang anda alami atau apapun keahlian anda yang berhubungan dengan suatu aplikasi komputer.

Welcome to the new world, you are invited to join the joyride.

Posting Komentar

0 Komentar