Man Management = Production Management (?)

Secara proses kerja, ada sangat banyak kesamaan antara pengelolaan "orang" dengan pengelolaan "produksi".

(1) Production Management (PM) menyiapkan mulai dari bahan baku mentah, proses pemberian nilai tambah produk, sampai dengan packing di ujung production line.
(2) Man Management (MM) atau "Pengelolaan Orang", meliputi area mencari dan menyiapkan orang, melakukan "treatment" agar orang tersebut bertambah nilainya serta mampu berkontribusi maksimal, hingga menyiapkan agar orang yang harus meninggalkan organisasi dapat siap secara mental & fisik pada saat lepas nanti.

Semuanya sama dalam konteks "ban berjalan". Perbedaannnya terletak pada "benda" yang dikelola dan berjalan mengikuti production line, PM berurusan dengan bahan baku dan produk fisik, sementara MM dengan orang. Dan keduanya harus tunduk pada hukum-hukum Cost Effectiveness.

Cara berpikir seperti ini mustinya dapat memudahkan setiap pimpinan yang biasanya lebih familiar dengan urusan-urusan berbau produksi (baik manufacturing maupun service company). Yang penting semua pimpinan tahu dan sadar bahwa orang mereka juga harus di-manage. Bagaimana me-manage-nya? Just think about production method.

Walaupun dalam kenyataannya ada banyak "perbedaan", terutama dalam proses adding values-nya. Mendandani orang pasti sangat berbeda dengan mengutak-ngutik barang mati. Disinilah terasa perlunya suatu kompetensi lain yang harus dimiliki oleh Sang Pemimpin, yaitu kompetensi "ngurusin orang". Kompetensi inilah yang biasanya dianggap optional, kalau ada lebih baik, tapi kalau tidak punya saya bisa rekrut "orang HRD". Namun celakanya orang baru ini tidak punya paradigma yang baik mengenai PM, sehingga orang malah tidak dilihat sebagai bagian tak terpisahkan dari production line, tapi malah diurusi sendiri secara eksklusif.

Jadi, seorang pemimpin punya tanggung jawab penuh untuk punya kompetensi dan terlibat penuh dalam MM.

Wacana SDM, 11-1999

Posting Komentar

0 Komentar