Piala Eropa 2012 baru saja menyelesaikan putaran pertandingan pertama di seluruh grup. Beberapa catatan menarik perlu saya sampaikan disini. Seperti biasa, catatan saya tidak hanya seputar teknis sepakbola saja, namun akan banyak menyinggung masalah hikmah berbagai kejadian sepakbola tersebut dengan kehidupan kita. Perlu dicatat bahwa saya adalah penggemar fanatik tim Inggris sehingga kemungkinan besar pandangan saya akan dianggap distortif dimata penggemar tim lain.
Spanyol, sang juara yang kebingungan..
Ketika kita berada diatas, ketika kita punya segalanya, ketika semua orang ingin mengalahkan kita, biasanya akan timbul tingkah laku yang agak aneh di diri kita. Contoh terbaru adalah Spanyol. Sebelum pertandingan pertama, hampir semua pihak di tim Spanyol, mulai dari pelatih hingga para pemain, berulang-ulang menyampaikan bahwa Spanyol bukan tim yang sekuat dahulu (saat mereka Juara Dunia dan Juara Eropa). Walau mengakui bahwa mereka adalah salah satu favorit, mereka terus menjaga sikap low profile. Saya pikir ini adalah hal positif, mengingat siapapun yang terlalu percaya diri akan membawa petaka bagi dirinya.
Namun satu hal agak aneh, adalah ketika mereka tampil dengan formasi aneh di pertandingan pertama melawan Italia yang tidak diunggulkan. Spanyol tampil dengan formasi 4-6-0 alias tanpa striker. Lapangan tengah dipenuhi dengan pemain midfielder kelas dunia semua, namun tanpa striker sama sekali. Mengapa demikian?
Menurut saya, Spanyol kebingungan. Tim ini overstock pemain hebat di lini tengah. Jadi pelatih berpikiran menampilkan saja semuanya agar tidak ada yang "tersinggung" dan "ngambek". Itu adalah hal biasa dalam sepakbola. Formasi mengejutkan ini ternyata malah membawa dampak positif bagi Italia yang awalnya diperkirakan akan bermain bertahan grendel ala "catenaccio" malah kemudian bermain enjoy dan lebih terbuka. Akibatnya Italia bisa mencetak gol terlebih dahulu.
Sebagai pihak yang sudah top, Spanyol seperti juga kita, terkadang berhadapan dengan situasi berbeda dengan yang dihadapi oleh orang biasa. Tindakan atau keputusan yang kita ambil pun bisa "aneh-aneh". Just like Spain :-)
Inggris yang terobsesi Chelsea
Inggris adalah negara dengan skill dan prestasi sepakbola yang termasuk hebat di dunia ini. Memang saat ini seakan ada anggapan bahwa mereka kalah secera kualitas dari Spanyol, Brasil, Argentina, Belanda, Jerman, dll. Namun bagi saya kalaupun kalah kualitas, tapi tidaklah kalah terlalu jauh. Tidak harus kemudian memutuskan untuk bermain ultra defensif seperti melawan Prancis. Sampai-sampai pelatih Prancis menyebut Inggris "tidak ingin diajak main bola" karena terus diam bertahan di daerah sendiri.
Kenapa Hodgson sampai memilih jalur ekstrim demikian?
Entahlah, hanya dia yang tahu jawaban pastinya. Namun menurut saya ada obsesi sangat besar bahwa mereka akan bisa seperti Chelses yang bermain ultra defensif di semifinal dan final Champions Cup 2012. Ternyata bertahan pun bisa juara... Mungkin demikian yang ada dalam pikiran para petinggi tim Inggris ini.
Inggris juga sangat terobsesi agar tidak kalah di pertandingan pertama, karena ada kesepakatan bahwa hal itu bisa membawa kesialan berkepanjangan. Jadi Inggris rela melakukan apa saja untuk menjamin agar mereka tidak kalah di pertandingan pertama. Alasan lain adalah karena begitu kuatirnya mereka dengan Prancis yang telah 21 kali bertanding tanpa kalah.
Di era informasi seperti saat ini, "petuah-petuah" berbasis statistik seakan menjadi dewa di bumi. Angka tetaplah angka, statistik hanya bisa memprediksi. Buktinya Prancis tidaklah seistimewa Barcelona yang harus dihadapi secara bertahan total ala Chelsea.
Pesta dimulai...
Yang jelas perhelatan akbar seperti Piala Eropa adalah momen "pesta" bagi para penggila bola seperti saya. Pesta dalam hal menikmati sensasi menjadi penonton bola kelas dunia. Pesta dalam hal meningkatkan tingkat silaturahmi antar sesama penggemar bola melalui perdebatan "ilmiah" tentang sepakbola. Pesta dalam hal menganalisis segala aspek dan menjadi "pakar" sepakbola (tidak ada kebenaran mutlak dalam hal ini, disinilah indahnya..). Dan tentu saja pesta dalam hal begadang semalam suntuk berhari-hari secara maraton dan selalu ada dispensasi dari keluarga dan kerjaan di pagi harinya bila agak ngantuk.
Prancis yang individualistis...
Masih ingat ketika tim nasional Prancis mogok dan memprotes pelatih Domenech? Itulah Prancis... Bangsa yang menurut saya punya karakter unik dan termasuk ekstrim individualistis bahkan dalam alam Barat. Kali inipun ketegangan antar pemain dan komentar-komentar pedas antar peman, antar pemain-pelatih, antar tim-pers terus terjadi. Beruntung ada pelatih yang betul-betul berkarakter "jenderal" di diri seorang Blanc, sehingga kekisruhan dalam tim bisa diredam.
Tim penuh bintang seperti Prancis akan sulit maksimal jika tidak mampu menjaga ego masing-masing dan memberikan yang terbaik bagi bangsanya. Padahal kita tahu dalam sejarah bahwa negeri ini adalah negeri penuh histori kepahlawanan dan nasionalisme. Apakah Prancis akan berhasil di Euro 2012? Kita tunggu saja perkembangannya.
Lima wasit yang memenuhi lapangan...
Ada yang menarik dalam Euro 2012 ini, yaitu diterapkannya sistem 5 orang wasit dalam satu pertandingan, 1 di tengah lapangan mengikuti bola, 2 hakim garis, dan 2 di samping gawang masing-masing sisi. Lapangan makin ramai dengan keberadaan mereka. Namun apakah makin membuat kepemimpinan wasit lebih baik? Tampaknya tidak ada yang signifikan. Bahkan dalam pertandingan grup terakhir ada kejadian bola yang ditendang pemain Ukraina telah masuk beberapa inchi kedalam gawang sebelum disapu John Terry (Inggris), namun wasit di pinggir gawang yang memelototi bola saat kejadian malah bilang tidak masuk. Kejadian yang memalukan dan kembali mengangkat isu penerapan teknologi garis gawang otomatis. Ternyata kemampuan manusia terbatas dan selalu membuka kesempatan terjadinya human error.
Salam sepakbola :-)
Spanyol, sang juara yang kebingungan..
Ketika kita berada diatas, ketika kita punya segalanya, ketika semua orang ingin mengalahkan kita, biasanya akan timbul tingkah laku yang agak aneh di diri kita. Contoh terbaru adalah Spanyol. Sebelum pertandingan pertama, hampir semua pihak di tim Spanyol, mulai dari pelatih hingga para pemain, berulang-ulang menyampaikan bahwa Spanyol bukan tim yang sekuat dahulu (saat mereka Juara Dunia dan Juara Eropa). Walau mengakui bahwa mereka adalah salah satu favorit, mereka terus menjaga sikap low profile. Saya pikir ini adalah hal positif, mengingat siapapun yang terlalu percaya diri akan membawa petaka bagi dirinya.
Namun satu hal agak aneh, adalah ketika mereka tampil dengan formasi aneh di pertandingan pertama melawan Italia yang tidak diunggulkan. Spanyol tampil dengan formasi 4-6-0 alias tanpa striker. Lapangan tengah dipenuhi dengan pemain midfielder kelas dunia semua, namun tanpa striker sama sekali. Mengapa demikian?
Menurut saya, Spanyol kebingungan. Tim ini overstock pemain hebat di lini tengah. Jadi pelatih berpikiran menampilkan saja semuanya agar tidak ada yang "tersinggung" dan "ngambek". Itu adalah hal biasa dalam sepakbola. Formasi mengejutkan ini ternyata malah membawa dampak positif bagi Italia yang awalnya diperkirakan akan bermain bertahan grendel ala "catenaccio" malah kemudian bermain enjoy dan lebih terbuka. Akibatnya Italia bisa mencetak gol terlebih dahulu.
Sebagai pihak yang sudah top, Spanyol seperti juga kita, terkadang berhadapan dengan situasi berbeda dengan yang dihadapi oleh orang biasa. Tindakan atau keputusan yang kita ambil pun bisa "aneh-aneh". Just like Spain :-)
Inggris yang terobsesi Chelsea
Inggris adalah negara dengan skill dan prestasi sepakbola yang termasuk hebat di dunia ini. Memang saat ini seakan ada anggapan bahwa mereka kalah secera kualitas dari Spanyol, Brasil, Argentina, Belanda, Jerman, dll. Namun bagi saya kalaupun kalah kualitas, tapi tidaklah kalah terlalu jauh. Tidak harus kemudian memutuskan untuk bermain ultra defensif seperti melawan Prancis. Sampai-sampai pelatih Prancis menyebut Inggris "tidak ingin diajak main bola" karena terus diam bertahan di daerah sendiri.
Kenapa Hodgson sampai memilih jalur ekstrim demikian?
Entahlah, hanya dia yang tahu jawaban pastinya. Namun menurut saya ada obsesi sangat besar bahwa mereka akan bisa seperti Chelses yang bermain ultra defensif di semifinal dan final Champions Cup 2012. Ternyata bertahan pun bisa juara... Mungkin demikian yang ada dalam pikiran para petinggi tim Inggris ini.
Inggris juga sangat terobsesi agar tidak kalah di pertandingan pertama, karena ada kesepakatan bahwa hal itu bisa membawa kesialan berkepanjangan. Jadi Inggris rela melakukan apa saja untuk menjamin agar mereka tidak kalah di pertandingan pertama. Alasan lain adalah karena begitu kuatirnya mereka dengan Prancis yang telah 21 kali bertanding tanpa kalah.
Di era informasi seperti saat ini, "petuah-petuah" berbasis statistik seakan menjadi dewa di bumi. Angka tetaplah angka, statistik hanya bisa memprediksi. Buktinya Prancis tidaklah seistimewa Barcelona yang harus dihadapi secara bertahan total ala Chelsea.
Pesta dimulai...
Yang jelas perhelatan akbar seperti Piala Eropa adalah momen "pesta" bagi para penggila bola seperti saya. Pesta dalam hal menikmati sensasi menjadi penonton bola kelas dunia. Pesta dalam hal meningkatkan tingkat silaturahmi antar sesama penggemar bola melalui perdebatan "ilmiah" tentang sepakbola. Pesta dalam hal menganalisis segala aspek dan menjadi "pakar" sepakbola (tidak ada kebenaran mutlak dalam hal ini, disinilah indahnya..). Dan tentu saja pesta dalam hal begadang semalam suntuk berhari-hari secara maraton dan selalu ada dispensasi dari keluarga dan kerjaan di pagi harinya bila agak ngantuk.
Prancis yang individualistis...
Masih ingat ketika tim nasional Prancis mogok dan memprotes pelatih Domenech? Itulah Prancis... Bangsa yang menurut saya punya karakter unik dan termasuk ekstrim individualistis bahkan dalam alam Barat. Kali inipun ketegangan antar pemain dan komentar-komentar pedas antar peman, antar pemain-pelatih, antar tim-pers terus terjadi. Beruntung ada pelatih yang betul-betul berkarakter "jenderal" di diri seorang Blanc, sehingga kekisruhan dalam tim bisa diredam.
Tim penuh bintang seperti Prancis akan sulit maksimal jika tidak mampu menjaga ego masing-masing dan memberikan yang terbaik bagi bangsanya. Padahal kita tahu dalam sejarah bahwa negeri ini adalah negeri penuh histori kepahlawanan dan nasionalisme. Apakah Prancis akan berhasil di Euro 2012? Kita tunggu saja perkembangannya.
Lima wasit yang memenuhi lapangan...
Ada yang menarik dalam Euro 2012 ini, yaitu diterapkannya sistem 5 orang wasit dalam satu pertandingan, 1 di tengah lapangan mengikuti bola, 2 hakim garis, dan 2 di samping gawang masing-masing sisi. Lapangan makin ramai dengan keberadaan mereka. Namun apakah makin membuat kepemimpinan wasit lebih baik? Tampaknya tidak ada yang signifikan. Bahkan dalam pertandingan grup terakhir ada kejadian bola yang ditendang pemain Ukraina telah masuk beberapa inchi kedalam gawang sebelum disapu John Terry (Inggris), namun wasit di pinggir gawang yang memelototi bola saat kejadian malah bilang tidak masuk. Kejadian yang memalukan dan kembali mengangkat isu penerapan teknologi garis gawang otomatis. Ternyata kemampuan manusia terbatas dan selalu membuka kesempatan terjadinya human error.
Salam sepakbola :-)
0 Komentar