Saat ini, saya merasa menjadi orang paling beruntung di dunia. Saya mempunyai kebebasan luar biasa tinggi untuk menentukan apa yang ingin saya lakukan. Bagi banyak orang, hal ini sulit sekali didapat. Sebagian orang terpaksa harus didikte oleh institusi tempatnya bekerja dalam menjalani hidupnya. Walau tetap ada ikatan-ikatan, namun kalau untuk mengkontribusikan diri saya ke hal-hal yang bersifat "pengabdian", saya bebas...! Ini contoh baru, lihat fotonya :-) Saat itu saya sedang mewawancarai Dubes Korea Selatan untuk Indonesia, H.E. Lee Sun-jin dalam segmen Dialog di acara Kaltim This Week, acara berita berbahasa Inggris di TVRI Kalimantan Timur. Bukan kerjaan baru lo..., hanya sekedar membantu istri saya yang kebetulan jadi produser di program tersebut :-)
2 Komentar
Malam ini saya super iseng, mencari teman SD sampai yang terbaru. Akhirnya ketemu blog ini. Saya terkesan dengan tulisan ini. Saya salah satu orang yang tidak beruntung tersebut, karena aktivitas saya masih didikte institusi. Namun saya mencoba mencuri kesempatan saat tugas, misalnya pergi ke desa Sepatin di Delta Mahakam dan melakukan hal yang membuat saya senang (melatih perawatan payudara, karena ASI tidak keluar sehingga sang bayi tidak mendapat ASI). Beruntung saya mengenal orang yang membawa saya kesana.
Banyak jalan ke Roma bukan......
Doakan proposal saya ke TNF tentang "Improvement of Medicinal Plants Processing of Forest Dwellers" bisa goal tahun depan, aktivitas yang saya inginkan ini, semula akan saya lakukan bersama Pak Wijaya dari ..(wah,lupa nama LSM-nya)di Kaltim, tetapi tiba-tiba proposal di Kalbar yang semula ditolak kemudian disetujui untuk tahap seleksi, sehingga tidak mungkin mengajukan proposal baru. Titip salam buat pak Ade fadli, saya ingat selalu pembicaraan kita tentang HAKI dan peneliti asing, kapasitas saya menyampaikan ke institusi.
Selamat menikmati keberuntungan anda ya pak.......