Sekitar 2 bulan lalu, Apple iPhone diluncurkan. Peminatnya membludak, banyak yang rela ngantri semalaman untuk tidak kehabisan stok. Mereka rela membayar harga yang memang agak gila-gilaan untuk sebuah handphone, $590 untuk kapasitas 8GB. Tapi, baru saja ratusan ribu penggila Apple rela merogoh kocek mereka sedemikian dalam, tiba-tiba Apple menurunkan harga iPhone hingga $200 beberapa jam lalu. Sekarang, versi 8GB bisa dibeli dengan harga $390. Bagi saya yang belum punya, tentu ini merupakan berita lumayan baik. Tapi bagi para penggila Apple yang sudah mengorbankan segalanya untuk membeli iPhone versi mahal, apa yang ada di pikiran mereka melihat para pelanggan baru (yang logikanya bukan loyalis produk Apple) bisa membeli barang yang sama dengan harga segitu?
Sebagai pedagang juga, saya masih terus bertanya, apa yang ada di pikiran Steve Jobs dengan tindakannya ini. Memang banyak review yang menganalisisnya dari berbagai sudut, tapi bagi saya, masih sulit masuk diakal keputusan itu. Atau anda punya pikiran lain?
UPDATE per Senin, 10 September 2007:
Hanya beberapa jam setelah price cut $200 diatas diumumkan, Steve Jobs akhirnya mengeluarkan surat resmi untuk seluruh pengguna iPhone terdahulu yang sempat membeli dengan harga awal, isinya mereka diberi "store credit" $100. Belum dijelaskan rinci bisa diapakan saja kredit sebesar itu. Hebat, juga setelah kemarahan para loyalis Apple yang telah membeli dengan harga tinggi, Apple dengan sergap langsung mengambil action. Memang saat ini persaingan di dunia bisnis sudah sangat ketat, suara customer adalah segalanya.
Baca info lengkap harga dan spec di www.apple.com
0 Komentar