Sebagian besar mata uang dunia dibeli dan dijual berdasarkan nilai tukar fleksibel, artinya harga mereka berfluktuasi berdasarkan penawaran dan permintaan di pasar valuta asing. Permintaan tinggi untuk mata uang atau kekurangan pasokannya akan menyebabkan kenaikan harga.
Mata uang diklasifikasikan sebagai kuat bila nilainya lebih dari mata uang negara lain - dengan kata lain, jika dolar Amerika bernilai setengah pound, pound akan jauh lebih kuat daripada dolar. Itu berarti bahwa dolar Amerika akan jauh lebih lemah daripada pound.
Mata uang dengan nilai lebih rendah membuat impor suatu negara lebih mahal dan ekspornya lebih murah di pasar luar negeri. Nilai tukar yang lebih tinggi dapat memperburuk neraca perdagangan suatu negara, sementara nilai tukar yang lebih rendah dapat diharapkan untuk memperbaikinya.
Untuk menjawab pertanyaan tentang kuat dan lemahnya Rupiah, berikut video penjelasan yang mudah dimengerti dari Bank Indonesia. Semoga bermanfaat.
Berikut keadaan beberapa mata uang dunia:
- Rial Iran secara resmi mata uang termurah di dunia. Ini adalah mata uang resmi Iran. Ia dikenal sebagai mata uang terlemah di dunia.
- Kuwait Dinar adalah mata uang terkuat di dunia dan memiliki nilai mata uang tertinggi. Kuwait Dinar telah menjadi mata uang tertinggi di dunia untuk saat ini karena stabilitas ekonomi negara kaya minyak itu.
- Mata uang utama yang paling aman adalah Krone Norwegia. Bank sentral Norwegia, yang menerbitkan krone, memiliki rasio modal tertinggi di antara bank sentral di dunia dengan 23,3%.
- Dolar Amerika Serikat, yang kadang-kadang disebut greenback, adalah mata uang yang paling banyak dipakai di dunia perdagangan valas (valuta asing), karena ia adalah mata uang yang paling mudah diperdagangkan di planet ini.
- Mata uang yang paling stabil adalah Franc Swiss dan Dolar Kepulauan Cayman. Jika Anda memegang uang tunai atau polis asuransi dalam mata uang tersebut sejak tahun 1960-an, Anda tidak akan menderita kerugian sebanyak yang Anda alami dengan mata uang lainnya.
Mengapa pemerintah tidak bisa menjadi kaya hanya dengan mencetak uang? Karena nilai uang tidak konstan. Jika ada terlalu banyak uang, orang dengan banyak uang akan membayar harga yang lebih tinggi, yang dengan senang hati akan diterima oleh penjual. Nilai uang jatuh, yang disebut inflasi.
0 Komentar