Resor Wisata Syariah: Al-Madiinatul Islaamiyah

Idenya sangat sederhana, namun menurut saya sangat penting dan bisa jadi sesuatu yang sangat bermanfaat untuk syiar ummat di masa depan. Sebuah resor wisata syariah yang diberi nama Al-Madiinatul Islaamiyah (kota Islami).

Paparan ide ini adalah pengembangan dari pemikiran saya untuk Jakarta Islamic Center tahun 2014 lalu berjudul "Pengembangan Resor Wisata Syariah Berbasis Masjid dan Penyebaran Gaya Hidup Islami di Jakarta (Peluang Peran Jakarta Islamic Centre)".


Suatu resor di mana sentralnya adalah masjid yang megah, indah, nyaman dan penuh kegiatan Islami yang menarik sekaligus penuh nuansa ibadah. Resor yang memadukan pelayanan wisata kelas dunia dengan berbagai pengalaman khusyuknya shalat tahajud di masjid indah nan eksotis. Bisa di pinggir pantai, dengan suara deburan ombak yang syahdu. Atau di pegunungan dengan udara dingin yang menghanyutkan. Atau di manapun dengan lingkungan asri sejuk khas wilayah tropika basah Indonesia. Resor yang memiliki fasilitas penginapan lengkap yang mengelilingi masjid di mana jamaah tinggal berjalan beberapa langkah menyambut panggilan azan.

Masjid yang indah dan ramai dengan kegiatan kultum pasca shalat shubuh yang penuh inspirasi dan motivasi dari dai-dai berkualitas. Kultum yang konsisten dengan jadwal yang rapi dan tepat waktu. Masjid yang menyediakan sesi-sesi belajar baca-tulis Quran di pojok-pojoknya. Masjid yang penuh jamaah dengan motivasi tinggi untuk meningkatkan kualitas amal ibadahnya. Pojok-pojok masjid sejuk dengan permadani bersih dan lembut.

Paket-paket wisata syariah yang ada dibuat berupa sesi-sesi pemberian pengalaman gaya hidup Islami yang ditata sedemikian rupa untuk disajikan ke wisatawan. Tujuannya adalah pada saat mereka pulang ke rumah, mereka akan menjadikannya kebiasaan baru dalam hidupnya. Paket wisata yang dipimpin dan dibimbing oleh ahli-ahli agama yang ramah dan bersahabat. Shalat lima waktu berjamaah di masjid, bangun malam untuk shalat lail, menikmati indahnya shalat subuh berjamaah di dinginnya udara malam. Shalat dhuha bersama orang-orang tercinta secara rutin. Sahur dan berbuka bersama setiap Senin dan Kamis atau tanggal-tanggal yang disunnahkan berpuasa. Bersama nikmat mendengarkan kultum di masjid yang representatif dan nyaman.

Kawasan masjid dipenuhi berbagai informasi tentang tata cara shalat sunnat, cara berwudhu yang benar, profil para nabi dan wali, sejarah Islam dunia dan nusantara, dan berbagai informasi ke-Islam-an lainnya. Para ustadz-stadzah yang sangat paham ilmu agama siap setiap saat memberikan informasi dan petunjuk bagi para pengunjung yang ingin belajar agama lebih dalam.

Jamaah juga dengan mudah mencari kuliner Islami yang enak dan murah di area khusus kuliner di dekat masjid. Jika penat, mereka dapat mengunjungi situs-situs di sekitar resor untuk mendekatkan diri kepada Sang Khalik dengan tadabbur alam. 

Suatu perpaduan bisnis wisata syariah dan upaya syiar penyiaran Islam melalui “penularan virus” nyaman dan nikmatnya beribadah dengan berpusat pada masjid sebagai pusat kehidupan ummat Islam.

Insya Allah, konsep dan eksekusi yang baik akan bisa menarik ribuan wisatawan lokal dan manca. Ada jutaan ummat yang pasti tertarik membawa keluarganya bertamasya (sekaligus beribadah) ke pusat-pusat wisata syariah seperti itu. Dari sisi bisnis, ini adalah prospek omzet triliunan rupiah. Dari sisi syiar agama, ini adalah cara jitu menarik jutaan ummat Islam untuk diperkenalkan & didorong untuk menjalankan gaya hidup Islami.

Ide ini bisa dibuat dari nol di suatu wilayah, atau bisa juga dipadukan dengan wilayah yang sudah jadi misalnya pondok pesantren, atau masjid yang bagus dan terkenal.

Semoga Allah meridhoi.

Posting Komentar

0 Komentar