Kontroversi pengucapan selamat natal oleh orang Islam ke kawan-kawan Kristianinya masih terus bergulir tiada henti. Islam di Indonesia memang unik. Namun saya bukan ahli agama dan tidak ingin terjebak pada diskusi berkepanjangan tentang hal ini. Saya pribadi berada di sisi "boleh-boleh" saja mengucapkan selamat natal pada umat Kristiani, selama tidak ada niatan untuk melakukan ritual agama mereka dengan pengucapan tersebut. Sekian lama sejak kecil pun keluarga saya tidak pernah ada niatan untuk mengisolir diri dengan tidak membangun komunikasi dengan kawan-kawan Kristiani di saat natal seperti ini.
Saya hanya ingin sharing sedikit kisah seorang rekan muslim yang belasan tahun lalu adalah umat Kristiani. Hampir seluruh keluarganya hingga saat ini tetap Kristen. Namun saling pengertian antar mereka sungguh bagus, tidak ada pertentangan, tidak ada saling tekan ataupun intimidasi. Semua saling menghormati kepercayaan masing-masing. Ketika keluarga besarnya merayakan natal, keluarga rekan muslim saya ini tetap menggabung, tentu saja tidak bergabung dalam ritual Kristianinya, namun menggabung dalam bersosialisasi dan bergabung menikmati indahnya persahabatan, cantiknya ikatan kekeluargaan.
Dia bilang, "keluarga saya sudah tahu ada pertentangan seperti itu (tentang larangan memberi selamat natal), tapi bagi mereka kehadiran saya dan anak-anak sudah merupakan anugerah terindah di hari natal. Kami ngomong (selamat natal) atau tidak, sama saja bagi mereka.."
Saat anggota keluarga Kristen ke gereja, yang muslim tinggal di rumah dan mengurusi dapur. Saat pulang kampung di hari natal, rekan muslim saya ini datang dengan anak-anaknya, membawa banyak sekali kue khas perayaan begini, semua senang, semua bahagia.. Yang Kristen juga sangat sadar sepenuhnya dan tidak mengajaknya untuk melakukan hal-hal yang bersinggungan dengan masalah agama. Selesai masa natal, mereka kembali ke kehidupan masing-masing, namun kentalnya rasa kekeluargaan, persaudaraan dan persahabatan akan tetap tinggal di hati mereka masing-masing selamanya...
Itulah indahnya solidaritas antar umat beragama, hal yang dijunjung tinggi umat Islam, namun sering disalah persepsikan oleh banyak pihak. Selamat natal kawan-kawan Kristianiku, semoga kalian selalu dalam kebahagiaan..
Saya hanya ingin sharing sedikit kisah seorang rekan muslim yang belasan tahun lalu adalah umat Kristiani. Hampir seluruh keluarganya hingga saat ini tetap Kristen. Namun saling pengertian antar mereka sungguh bagus, tidak ada pertentangan, tidak ada saling tekan ataupun intimidasi. Semua saling menghormati kepercayaan masing-masing. Ketika keluarga besarnya merayakan natal, keluarga rekan muslim saya ini tetap menggabung, tentu saja tidak bergabung dalam ritual Kristianinya, namun menggabung dalam bersosialisasi dan bergabung menikmati indahnya persahabatan, cantiknya ikatan kekeluargaan.
Dia bilang, "keluarga saya sudah tahu ada pertentangan seperti itu (tentang larangan memberi selamat natal), tapi bagi mereka kehadiran saya dan anak-anak sudah merupakan anugerah terindah di hari natal. Kami ngomong (selamat natal) atau tidak, sama saja bagi mereka.."
Saat anggota keluarga Kristen ke gereja, yang muslim tinggal di rumah dan mengurusi dapur. Saat pulang kampung di hari natal, rekan muslim saya ini datang dengan anak-anaknya, membawa banyak sekali kue khas perayaan begini, semua senang, semua bahagia.. Yang Kristen juga sangat sadar sepenuhnya dan tidak mengajaknya untuk melakukan hal-hal yang bersinggungan dengan masalah agama. Selesai masa natal, mereka kembali ke kehidupan masing-masing, namun kentalnya rasa kekeluargaan, persaudaraan dan persahabatan akan tetap tinggal di hati mereka masing-masing selamanya...
Itulah indahnya solidaritas antar umat beragama, hal yang dijunjung tinggi umat Islam, namun sering disalah persepsikan oleh banyak pihak. Selamat natal kawan-kawan Kristianiku, semoga kalian selalu dalam kebahagiaan..
0 Komentar