Seperti sudah sempat saya tulis sebelumnya, kota tempat tinggal saya di Samarinda, provinsi Kalimantan Timur, adalah salah satu kota di Indonesia dengan perkembangan ekonomi yang sangat pesat. Kunjungilah tempat-tempat lain di Indonesia, tidak ada tempat yang pembangunannya secepat kota ini. Anda akan menemui proyek pembangunan gedung, jalan, dan infrastruktur lain yang sangat banyak dan bertebaran diseluruh pelosok kota. Tiada henti... Jangan bandingkan dengan negara lain seperti USA atau Jepang yang pertumbuhannya hanya berkisar 0-1% per tahun.
Pagi ini saya menemukan data yang semakin mendukung yaitu angka inflasi sepanjang 2007. Samarinda tertinggi di seluruh Kalimantan, yaitu 9,18%. Angka yang fantastis! Padahal angka rata-rata inflasi nasional Indonesia sudah tinggi 6,59%. Balikpapan, tetangga sebelah hanya 7,27%.
Artinya, ambil contoh harga sepiring nasi goreng yang tahun 2006 masih Rp 5000 secara teoritis naik jadi Rp 5500. Padahal kenyataannya, perasaan saya, jauh lebih tinggi. Saya ingat nasi goreng dekat rumah saya awal 2007 masih sekitar Rp 6000, saat ini sudah di angka Rp 7000. Bayangkan!
Belum ngomong masalah harga properti, tanah, rumah, sewa rumah, gedung. Wuah... mengerikan. Harga-harga yang ditawarkan tidak realistis lagi. Rumah kecil luas sekitar 70 m2 dengan tanah HGB 200 m2 didepan saya ditawarkan Rp 190 juta. Ini di kampung loh... Ruko kecil-kecil agak pinggir kota ditawarkan diatas Rp 1 milyar.
Data lain yang saya kurang ingat jelas adalah jumlah uang beredar. Dengan penduduk hanya 600-700 ribu jiwa, sebagian besar pertumbuhannya datang dari migrasi, uang beredar mencapai triliunan rupiah, 3 kali lipat lebih banyak dari uang beredar di kota Balikpapan dengan penduduk berkisar 500-600 ribu jiwa.
Overheating? Collapse? He3... mungkin saja. Tapi dibalik itu semua, keadaan ini justru menyediakan banyak peluang yang bisa dimanfaatkan bagi orang-orang yang kompeten, kreatif dan punya hoki.
Mudah-mudahan Tuhan masih memberi kekuatan bagi saya dan keluarga untuk menjalani hidup di kota yang sedang booming seperti ini. Amin...
2 Komentar
saya udah 1,5 thn di samarinda, ikut mengamati perkembanganyya yg begitu pesat...
salam kenal aja deh
-opiek-