Sebagai Ketua 1 OSIS disekolahnya SMPN 4 Samarinda sejak kelas 1 hingga saat ini kelas 2, dia membuktikan dirinya punya "kharisma" dan leadership. Rizka terpilih lewat pemilihan umum terbuka dimana seluruh calonnya harus pidato menyampaikan visi dan misinya didepan 1000+ siswa di tengah lapangan sekolahnya, kemudian dilakukan pemungutan suara. Bayangkan suasananya...! Dan dia menang (nomor 2 dengan terpaut sedikit suara dari pemenangnya) 2 tahun berturut-turut.
Kemudian, sore ini... dia dapat berita yang cukup membanggakan. Tim yang dia pimpin mewakili sekolahnya masuk 10 besar kompetisi pembuatan film dokumenter anak-anak tingkat nasional yang diselenggarakan Panasonic. Namanya Kid Witness News (KWN) Indonesia 2007. Tahap selanjutnya, besok dia dan pembimbingnya (kebetulan ibunya sendiri Aidha) diundang ke Jakarta untuk mengikuti training 3 hari di IKJ dengan topik pembuatan film. Plus... ini enaknya juga, dia dapat hadiah Camcorder DVD Panasonic VDR-D310. Setelah selesai training, mereka (10 tim dari seluruh Indonesia) akan kembali dan membuat film dokumenter mereka masing-masing untuk mencari juara yang akan mewakili Indonesia ke tingkat dunia. Rizak akan membuat film tentang rehabilitasi orangutan di Samboja.
Di bulan Ramadhan ini, saya dan istri saya berdoa agar Allah SWT memberikan yang terbaik bagi Rizka. Amin...
Hikmah terbesar bagi kami dengan apa yang telah terjadi di Rizka ini adalah bahwa setiap anak diciptakan berbeda. Mereka tumbuh dengan kekuatan dan kekurangan masing-masing. Adalah tugas setiap orangtua untuk terus memantau, membimbing dan mengarahkan mereka untuk menentukan masa depannya sendiri.
Rizka punya banyak kekurangan. Sebagai orangtua, tidaklah gampang hidup dan menyaksikan kekurangan-kekurangan tersebut. Apalagi hal-hal itu adalah hal yang justru merupakan kekuatan dan andalan orangtuanya selama ini. Orangtua punya kecenderungan sangat kuat untuk membentuk anaknya sesuai dengan dirinya. Kalau beruntung, bisa pas, namun dalam banyak kasus, seperti yang terjadi dengan Rizka, tidak selalu pas... "Arah" yang ada dalam pikiran orangtua tidak selalu "benar" untuk anaknya.Anak-anak kita punya kekuatan sendiri. Kekuatan yang unik dan sangat original anak tersebut. Adalah tugas kita sebagai orangtua untuk dapat menemukenalinya sedini mungkin, memupuknya, mendorongnya dan menjadikannya sesuatu yang dapat dibanggakan oleh anak tersebut. Namun melaksanakannya tidaklah semudah mengucapkannya, butuh kekuatan dan kesabaran luar biasa dalam diri orangtua untuk melakukannya. Saya bukanlah orangtua yang cukup kuat. Karenanya saya berterima kasih bahwa Allah SWT menunjukkan jalan-Nya untuk membimbing anak saya, masih jauh dari sempurna, tapi apalah daya mausia yang serba tidak sempurna ini...
Sekali lagi, semoga Allah memberikan pilihan jalan yang terbaik bagi Rizka untuk menjadikannya insan yang bermanfaat bagi umat dan orangtuanya. Amin...
Berikut list 10 Besar di kompetisi tersebut:
1.
SMP Dian Harapan, Jakarta
World to Save
2.
SMP Islam Dian Didaktika, Depok
Melestarikan lingkungan dengan Tradisi
3.
SD Al Firdaus, Surakarta
Menanam untuk Bumi
4.
SMPN 5, Jogjakarta
Kearifan lokal: Hemat air di gunung kidul yang gersang
5.
SD Muhammadiyah Sokonandi, Jogjakarta
Codeku sayang codeku bersih!
6.
SD Islam Dian Didaktika, Depok
Jamblang dan Lobi-lobi yang terlupakan
7.
SDN Pondok Labu 11 Pagi, Jakarta
Sampahku Berguna
8.
SMP Negeri 2, Jayapura
Cyclops ku sayang, Cyclops ku malang
9.
SMP Negeri 4, Samarinda
Rehabilitasi Orangutan
10.
Jubilee School , Jakarta
Bakau
Lihat juga website KWN Global http://panasonic.net/kwn/index.html untuk mendapatkan gambaran apa saja yang dilakukan anak-anak hebat ini di skala internasional. Insya Allah Rizka dan timnya bisa ikut terus...
0 Komentar