Sulit membayangkan saya tampil pas-pasan dalam kesempatan seperti itu. Biasanya saya kumpulkan bahan sebanyak-banyaknya dan ditampilkan sebaik-baiknya. Seakan tak ada kesempatan kedua, he.. he.. It's true.
Karena yang saya punyai masih teramat sedikit, maka belum banyak pulalah yang bisa saya bagi. Prinsip inilah yang membuat saya menyenangi dunia yang saya geluti saat ini yaitu pendidikan. Bagi seorang guru seperti saya, momen terindah dalam hidup adalah merasakan nikmat berbagi ilmu kepada sesama. Saya ulangi, berbagi adalah kenikmatan. Sama nikmatnya (bahkan lebih) dengan menerima uang dalam jumlah besar misalnya.
Seperti juga sport, sharing juga sangat melelahkan, tapi menyegarkan. Saya selalu merasa 'isi' otak dan hati saya bertambah banyak setiap kali selesai ceramah, mengajar, diskusi. Bertambah karena terjadi interaksi dengan peserta, juga karena terjadi 'dialog' dengan diri sendiri dalam memutuskan setiap kata yang keluar dari mulut ini.
Saya tidak pernah takut membagi apapun yang saya miliki di otak dan hati saya. Wong yakin pasti jadi nambah banyak kok..
*) Tulisan ini telah teronggok lama di HP saya, tak terselesaikan. Akhirnya jadi juga..
Samarinda, 10 November 2006 (hari ultah keponakan saya, Ghina)
0 Komentar