Banjir di Kota Samarinda, Akibat Tambang Batubara?

Banjir terus menghantui kota Samarinda. Kota yang konon telah menyimpan sejarah panjang dalam hal kebanjiran. Karena dataran kota yang relatif rendah terhadap tinggi air Sungai Mahakam, maka kota ini sangat rentan terhadap adanya curah hujan yang berintensitas tinggi. Namun setelah hidup di kota ini selama hampir 25 tahun, rasanya banjir semakin parah di 2-3 tahun terakhir ini. Ini adalah banjir di sekitar Jl. DI. Panjaitan yang merupakan poros utama jalan dari kota Samarinda ke Bontang. Jika hujan deras datang, dalam waktu minimal 30 menit, maka jalan ini akan langsung terendam air. Gilanya, air yang mengalir di jalan ini benar-benar bernuansa "sungai" karena arusnya yang sangat deras. Di sekitar jalan ini, terdapat banyak kegiatan "perusakan" lahan, terutama lahan eksploitasi batubara dengan metode tambang terbuka (open pit). Juga terdapat dua kawasan perumahan elite yag juga menggunduli dan memotong tanah secar masif. Apakah memang semua itu berkontribusi terhadap banjir yang makin parah? saya yakin jawabannya "ya".






Posting Komentar

1 Komentar

konsultan pajak mengatakan…
segitu parahnya, kerugian yang banyak sekali tentunya,.