Mohamad Adriyanto dilahirkan di Pontianak, Kalimantan Barat, dibesarkan hingga kelas 5 SD di kota ini, kemudian sempat tinggal 7 tahun di Jambi (pulau Sumatera), dan akhirnya berlabuh membangun keluarga di Balikpapan dan Samarinda, Kalimantan Timur. Pribadi satu ini tumbuh dan berkembang menjadi pribadi multikultural. Ditambah dengan pengalaman hidup 2 tahun lebih di kota kecil Akron, Ohio, USA, maka makin lengkaplah dirinya menjadi seorang yang punya latar belakang global. Tidak ada yang bisa membuatnya merasa jadi "orang daerah" ataupun "orang kecil" walau sebagian besar hidupnya dihabiskan di kota kecil.
Baca tulisan tentang "perjalanan geografis" Adriyanto dalam tulisan "I'm A World's Citizen".
Cita-citanya ingin menjadi orang "kelas dunia" yang bisa berkontribusi dalam skala global. Apapun yang dilakukannya, dirasakannya, dialaminya, selalu diusahakan untuk dapat dibagi pelajarannya untuk orang lain. Orang lain yang tidak hanya ada disekitarnya secara fisik, tapi juga dimanapun di setiap penjuru dunia...
Ingin menjadi insan yang selalu berguna untuk orang lain... mungkin itu semboyan yang pas untuk menggambarkan semangatnya. Semangat berbuat sesuatu, tapi sesuatu yang harus punya impact luas, impact secara global. "Sayang kalau bikin sesuatu tetapi hanya dinikmati segelintir orang", demikian dia selalu menyemangati orang-orang disekitarnya. "Capeknya sama, tetapi impact berbeda". Walau masih jauh dari sosok manusia "kelas dunia" yang mempunyai kontribusi skala global, pelan tapi pasti, sangat pelan bahkan.. dia berusaha keras menuju kesana...
Dia juga tergolong multi minat, banyak hal dilakoni, ditekuni dan dihayati. Dalam bidang pekerjaan profesional, sebagian besar fokusnya ada di bidang yang berkenaan dengan SDM. Manajemen pengelolaan dan pengembangan SDM dan organisasi adalah bidang yang didalami secara akademis serta dikembangkan dalam pekerjaan langsung di lapangan, termasuk didalamnya pengelolaan institusi pendidikan. Ybs juga sangat menikmati hidupnya yang sebagian besar bergaul dengan generasi usia muda. "Membuat kita awet muda dan lupa usia", demikian katanya tentang dunia yang digelutinya itu.
Tahun 2011 menandai dilaluinya episode baru hidupnya, dia kembali ber-"eksperimen" dengan hidup. Dia pindah ke kota Yogyakarta untuk menempuh pendidikan doktoral di Universitas Negeri Yogyakarta. Padahal untuk apa gelar doktor bagi dirinya yang bukan PNS? Orang swasta yang penting prestasi kerja, bukan gelar.. Namun ternyata ada banyak alasan dari pada hanya sekedar mencari gelar..
Pilihan hidup ini dijalani juga karena keinginan lama untuk mendampingi sang Ibu yang tinggal di Yogyakarta sendirian. Pilihan hidup yang akan dijalani hingga 4 tahun kedepan. Diboyonglah semua anggota keluarganya. Dimulailah lagi "petualangan kebudayaan" baru bagi keluarganya. Kali ini dengan 3 anak yang sudah semakin besar, bahkan yang terbesar sudah kuliah... Pilihan hidup yang diambil dengan keyakinan penuh bahwa hidup memang harus selalu "digoyang" dan "diperkaya" menuju jalan yang lebih baik, jalan yang lebih bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya kalangan..
Bagi yang berminat untuk menjalin komunikasi lebih jauh baik secara profesional maupun personal, silahkan kunjungi blog pribadinya di http://bit.ly/adriyanto.
Baca tulisan tentang "perjalanan geografis" Adriyanto dalam tulisan "I'm A World's Citizen".
Cita-citanya ingin menjadi orang "kelas dunia" yang bisa berkontribusi dalam skala global. Apapun yang dilakukannya, dirasakannya, dialaminya, selalu diusahakan untuk dapat dibagi pelajarannya untuk orang lain. Orang lain yang tidak hanya ada disekitarnya secara fisik, tapi juga dimanapun di setiap penjuru dunia...
Ingin menjadi insan yang selalu berguna untuk orang lain... mungkin itu semboyan yang pas untuk menggambarkan semangatnya. Semangat berbuat sesuatu, tapi sesuatu yang harus punya impact luas, impact secara global. "Sayang kalau bikin sesuatu tetapi hanya dinikmati segelintir orang", demikian dia selalu menyemangati orang-orang disekitarnya. "Capeknya sama, tetapi impact berbeda". Walau masih jauh dari sosok manusia "kelas dunia" yang mempunyai kontribusi skala global, pelan tapi pasti, sangat pelan bahkan.. dia berusaha keras menuju kesana...
Dia juga tergolong multi minat, banyak hal dilakoni, ditekuni dan dihayati. Dalam bidang pekerjaan profesional, sebagian besar fokusnya ada di bidang yang berkenaan dengan SDM. Manajemen pengelolaan dan pengembangan SDM dan organisasi adalah bidang yang didalami secara akademis serta dikembangkan dalam pekerjaan langsung di lapangan, termasuk didalamnya pengelolaan institusi pendidikan. Ybs juga sangat menikmati hidupnya yang sebagian besar bergaul dengan generasi usia muda. "Membuat kita awet muda dan lupa usia", demikian katanya tentang dunia yang digelutinya itu.
Tahun 2011 menandai dilaluinya episode baru hidupnya, dia kembali ber-"eksperimen" dengan hidup. Dia pindah ke kota Yogyakarta untuk menempuh pendidikan doktoral di Universitas Negeri Yogyakarta. Padahal untuk apa gelar doktor bagi dirinya yang bukan PNS? Orang swasta yang penting prestasi kerja, bukan gelar.. Namun ternyata ada banyak alasan dari pada hanya sekedar mencari gelar..
Pilihan hidup ini dijalani juga karena keinginan lama untuk mendampingi sang Ibu yang tinggal di Yogyakarta sendirian. Pilihan hidup yang akan dijalani hingga 4 tahun kedepan. Diboyonglah semua anggota keluarganya. Dimulailah lagi "petualangan kebudayaan" baru bagi keluarganya. Kali ini dengan 3 anak yang sudah semakin besar, bahkan yang terbesar sudah kuliah... Pilihan hidup yang diambil dengan keyakinan penuh bahwa hidup memang harus selalu "digoyang" dan "diperkaya" menuju jalan yang lebih baik, jalan yang lebih bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya kalangan..
Bagi yang berminat untuk menjalin komunikasi lebih jauh baik secara profesional maupun personal, silahkan kunjungi blog pribadinya di http://bit.ly/adriyanto.
0 Komentar