Kekuatan Pikiran

Saat ini tepat 2 tahun sudah saya terjun ke dunia pendidikan. Hampir tanpa latar belakang pendidikan dan pengalaman profesional sama sekali ketika saya menerima tawaran menjadi Kepala sekolah saat itu. Walau pengalaman kerja saya di dunia pelatihan dan pengembangan SDM banyak bersinggungan dengan pekerjaan saat ini, namun perbedaan keduanya sangat mendasar. Tujuh tahun saya bergelut dengan pengembangan kompetensi para pekerja profesional dewasa agar dapat berkarya secara produktif. Sementara pengalaman 2 tahun terakhir adalah dalam bidang pendidikan menengah kejuruan untuk anak-anak 'teenagers' dan mempersiapkan mereka agar bisa siap terjun ke dunia kerja tanpa harus kehilangan keceriaan masa mudanya.

Seorang teman bertanya, "Apa sih enaknya kerja di bidang ini?" Dengan yakin saya menjawab, "Jadi awet muda". Ini adalah jawaban serius, bukan guyonan. Dalam usia 36 tahun saat ini, pergaulan saya banyak bersentuhan dengan dunia remaja, dengan para siswa yang berusia berkisar 15-19 tahun. Karena mayoritas waktu saya dihabiskan dalam kalangan ini, otomatis saya pun jadi terikut arus jiwa muda mereka. Sungguh indah... Pekerjaan ini juga membuat saya tetap terus berpikir dan berinovasi. Dunia remaja adalah dunia dinamis, dunia yang sulit dibuat statis dan rigid.

Saya pikir fisik dan usia seseorang tidak banyak berpengaruh terhadap kehidupannya. Pikiran dan semangat lah yang berpengaruh banyak. Saya banyak bertemu individu yang tetap sehat dan mempunyai kehidupan yang enak dan bermakna walaupun usia sudah lanjut, kuncinya ada di pikiran yang selalu terus bergerak dan tidak pernah berhenti bekerja. Otak jadi seperti motor penggerak utama yang mengendalikan tubuh. Pada keadaan ekstrim, walaupun keadaan fisik tubuh kita sudah tidak mendukung, pikiran masih mampu menggerakkannya dan hidup bisa tetap jalan seakan tubuh kita tetap fit. Kalau ada kesempatan, saya ingin sekali menuliskan pengalaman saya dalam hal ini, terutama yang berlaku pada beberapa orang yang sangat dekat secara pribadi.

Yang penting... jagalah pikiran kita agar tetap ceria, jangan pernah berhenti berpikir. Itu semacam menjaga agar generator diri kita tetap berputar dan memberi energi penuh ke tubuh. That makes me alive all the time.

(Ditulis pukul 3 subuh sambil nonton sepakbola, 2 hari menjelang bulan puasa tiba, besok libur...)

Note: Sekalian ditambahkan karena saya baru saja dapat SMS dari guru kami bahwa tim techno dance dan lomba inovasi TI sekolah kami baru saja meraih juara 2 di sebuah kejuaraan lokal di Samarinda. Senang sekali, apalagi saya lihat sendiri kerja keras para siswa waktu persiapan. Inilah yang saya sebut semangat dalam tulisan diatas.

Posting Komentar

1 Komentar

barlinkesuma mengatakan…
Selamat terus berkarya, pak. Semoga banyak yang bisa dipersembahkan bagi anak bangsa ini.