BBM Naik 125%, Susah Dibayangkan...!

Setelah sekian lama tidak menulis di blog saya, malam ini saya mencoba menulis beberapa hal yang ada di pikiran yang semakin sumpek ini. Malam ini pukul 12.00 tengah malam, sejak 1 jam lalu saya menunggu diumumkannya kenaikan BBM versi 1 Oktober 2005. Rencana pengumuman pukul 11.00 ternyata masih molor hingga entah kapan.

Entah kenapa concern saya cukup tinggi kali ini menunggu keputusan pemerintah atas berapa besar kenaikan kali ini. Berbeda dengan kenaikan-kenaikan sebelumnya, kali ini saya memiliki "tanggungan" organisasi yang saya pimpin yang pasti akan mengalami pukulan sangat berat apabila kenaikannya terlalu tinggi. Hingga tadi malam, persentasi kenaikan masih terus hangat diperbincangkan, dan bisa diatas 50%. Beberapa perkiraan bahkan menyebutkan angka hingga 80%.

Masih sulit saya bayangkan apabila terjadi kenaikan 80%, penetapannya persis 3 hari menjelang puasa Ramadhan dan hanya setengah tahun dari kenaikan sebelumnya di bulan Maret (kalau tidak salah). Dipastikan efek berantainya terhadap inflasi dan kenaikan harga akan sangat signifikan. Kalau kenaikannya benar 80%, bisa-bisa inflasi akan melonjak tinggi sekali, 50%? Pakai angka sangat pesimis, inflasi ke angka 10-20%. Angka ini luar biasa tinggi...

Bagaimana kaum bisnis bisa catching up terutama untuk menyesuaikan gaji karyawannya? Menaikkan gaji 20% baru akan menyamakannya dengan penurunan daya beli akibat inflasi. Jadi musti naik diatas 20%. Pada keadaan bisnis yang lesu secara umum, 20% kenaikan gaji massal adalah hal yang akan mematikan banyak bisnis. Bisa saja kita biarkan, toh hal ini tidak hanya dirasakan karyawan kita saja, tapi oleh seluruh rakyat... Tapi berat sekali menyaksikan para karyawan yang notabene adalah keluarga sendiri terpaksa harus menurunkan daya belinya...

Mungkin inilah yang disebut krisis ekonomi...

Ya... saat ini pukul 12.40, Aburizal Bakrie akhirnya mengumumkan kenaikan BBM. Inilah harganya... Premium dari Rp 2400 ke Rp 4500 (naik 87,5%) luar biasa... jauh diatas perkiraan diatas... Solar dari Rp 2100 ke Rp 4300 (naik 104,6%) dan minyak tanah dari Rp 700 ke Rp 2000 (ini yang tertinggi padahal paling menyentuh rakyat kecil yaitu 185,7%). Jadi rata-rata kenaikan ketiga unsur utama BBM itu adalah 125,9%...!!! Sulit dibayangkan efek bola saljunya.

Persis seperti yang saya takutkan. Bullshit kalau ada yang bilang akan naik dibawah 50%...

Tugas berat menanti saya esok pagi... Sulit melihat wajah karyawan saya, guru-guru yang mengajar di sekolah saya... yang berangkat tiap hari pakai angkot, pakai motor... yang pendapatannya pas-pasan dan mepet UMR. Membayangkan anak-anak mereka merengek untuk minta belikan perlengkapan lebaran... huhhhh... bagaimana mungkin menaikkan gaji massal untuk menyamai inflasi? THR mau dikasih berapa?

Welcome to the new poorer Indonesia... Hanya Tuhan yang tahu apa yang akan terjadi. Atau memang baiknya tidak perlu dipikirkan terlalu dalam. Toh... semua pasti akan kembali bisa beradaptasi, berevolusi menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya, seperti juga tahun-tahun sebelumnya. God, please protect us...

Posting Komentar

0 Komentar