Larangan Berkomunikasi, Bisakah?

Karena saya adalah penggemar sport yang cukup fanatik, maka janganlah heran apabila banyak pemikiran saya yang berhubungan dengan sport ini. Kali ini lagi-lagi tentang sepakbola di Inggris, negeri dimana bola dikombinasikan dengan gosip, jadilah ini satu industri sendiri dengan nilai jutaan pounds.

Di Piala Champions UEFA 2005 kali ini, klub yang sedang berada dibawah spotlight adalah Chelsea dengan pelatihnya yang super kontroversial, Jose Mourinho, pelatih yang disebut membawa magic ke klub yang dilatihnya. Orang Portugis ini memang berdarah panas dan suka memancing kontroversi, banyak yang senang, banyak juga yang muak. Di kompetisi tahun ini, karena ulahnya yang tidak perlu saya ceritakan disini, dia dihukum tidak boleh mendampingi kesebelasannya yang sedang bertanding selama 2 kali home & away melawan Bayern Munich. Tidak tanggung-tanggung, UEFA menghukumnya tidak hanya tidak boleh hadir di pinggir lapangan, namun juga dilarang berkomunikasi sama sekali melalui alat apapun dengan siapapun di pinggir lapangan. Nah...

Di era bluetooth saat ini, bagaimana orang bisa memastikan seseorang tidak bisa berkomunikasi dengan orang lain? Begitu banyaknya opsi untuk berkomunikasi terutama yang menggunakan teknologi.

Lucunya, salah satu asisten pelatih Chelsea yang juga orang Portugis, namanya saya tidak ingat, memakai tutup kepala yang menutupi kedua kupingnya selama 2 pertandingan hukuman tersebut. Padahal dia tidak pernah memakai tutup semacam itu sebelumnya. UEFA kemudian memeriksanya untuk memastikan bahwa memang tidak ada alat elektronik apapun yang terhubung ke kupingnya yang bisa membuatnya menerima segala bentuk pesan dari luar, he... he... Ternyata memang tidak ada, menurut saya, kemungkinan dia memang ditugaskan untuk memancing perhatian sehingga usaha komunikasi lain luput dari perhatian.

Saya pribadi yakin pasti terjadi komunikasi! Peran otak Mourinho begitu besar di klub Chelsea. Dia dibayar mahal sekali agar otaknya dapat digunakan untuk memenangkan pertandingan sepenting Champions Cup. Halangan apapun pasti akan bisa diatasi kalau hanya ingin mengalirkan pesan beberapa kata dari Mourinho yang entah dimana kepada tim asisten pelatihnya yang ada di pinggir lapangan. Anda percaya juga?

Muncul spekulasi konyol juga yang mengatakan bahwa Mourinho menyamar menjadi badut maskot Chelsea yang menari-nari di pinggir lapangan. Dia dikatakan menyampaikan pesannya melalui gerak-gerik tertentu semacam morse, he... he... Ini bentuk paling purba dari komunikasi, mungkin saja dilakukan...

Ada pula gosip di koran Inggris yang menyatakan bahwa dia berada di suatu tempat yang dilengkapi peralatan komunikasi canggih yang memungkinkan dia menghubungi timnya menggunakan peralatan komunikasi mikro ala James Bond. Bisa saja dia tidak menghubungi asisten pelatih, tapi mungkin saja ke orang-orang yang sama sekali tidak dicurigai bisa menyampaikan pesan ke tim asisten pelatih. Bisa kepada penonton berbaju unik tertentu yang kemudian akan memberi tanda khusus kearah tim pelatih. Atau kepada anak gawang yang lalu-lalang di pinggir lapangan. Terlalu banyak spekulasi dan kemungkinan yang bisa terjadi...

Saya hanya berpikir betapa konyolnya UEFA menjatuhkan hukuman semacam ini. Suatu hukuman yang kita tahu sulit sekali diawasi dan dijatuhi penalti. Zaman sekarang tampaknya lebih mudah menjatuhkan hukuman denda, uangnya bisa dipakai untuk hal positif lain dibanding dipakai untuk biaya pemantauan yang tidak jelas itu, benar tidak?

Posting Komentar

0 Komentar